Kesehatan Empedu

Jenis Pemeriksaan Kesehatan yang Umum Dilakukan

Paru-paru adalah organ vital dalam tubuh yang membantu Anda bernapas. Namun, mereka rentan terhadap kondisi tertentu, seperti infeksi paru-paru atau tumor paru-paru.

Kolesistitis merupakan salah satu akibat penyakit batu empedu. Ini adalah kondisi yang menyebabkan warna kebiruan di paru-paru.

1. Gejala

The most common symptoms of kesehatan empedu are nyeri kuning on the belly button (belly button), tajam di perut kanan atas, and tajam di darah. Kesehatan empedu can also cause peradangan pada kantong empedu (kolesistitis) and jaundice (warna kuning pada mata dan tubuh akip mengumpulkan bilirubin dalam darah).

Jika Anda memiliki gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Mereka mungkin ingin melakukan USG pusar atau tes darah untuk mengukur jumlah bilirubin dalam tubuh Anda. Ini dapat membantu mendiagnosis jika Anda memiliki masalah dengan saluran empedu Anda. Jika Anda memiliki masalah dengan aliran empedu, itu dapat menyebabkan penumpukan bilirubin di tubuh Anda dan menyebabkan hepatitis atau penyakit hati. Ini sangat serius dan bisa berakibat fatal. Jika saluran empedu Anda tersumbat, Anda perlu dirawat di rumah sakit. Dokter Anda mungkin meresepkan heparin atau obat untuk mencegah penyumbatan saluran empedu.

2. Diagnosis

A dokter melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut dalam kasus penyakit empedu seperti ultrasound, USG abdomen (perut), dan radiografi polos perut. MRI or CT scans may also be used, but are not as accurate as ultrasound. In some cases, a dokter may need to perform a resonansi magnetik dendrioskopik (ERCP) or an endoskopik kuningkapan empedu.

Jika jumlah batu besar atau batu berukuran besar tersumbat oleh empedu, ikan berisiko menyerang rasa sakit ke perut. In addition, a dokter can sometimes detect a problem by listening to the fluttering of your heart or by palpating around your tummy.

Jika seorang dokter mencurigai suatu masalah, kemungkinan besar mereka akan merekomendasikan operasi. Prosedur yang digunakan adalah rekanalisasi esofagus dengan pengalihan koloanal (ERCP). Dalam teknik ini, selang kecil (kateter) dimasukkan ke dalam perut untuk membuka kembali dan mengangkat ureter yang rusak. Setelah itu, ureter dialihkan ke arteri yang lebih sehat. Ini biasanya dilakukan dalam pengaturan rawat jalan. Operasi biasanya memakan waktu sekitar 30-60 menit.

3. Perawatan

Jika usus terinfeksi, dokter mungkin meresepkan antibiotik. Ini akan membantu membersihkan infeksi. Anda juga dapat mencoba pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau acetaminophen.

Anda juga dapat mengonsumsi obat antiradang, seperti meloxicam atau naproxen. Jika masalah tidak teratasi dengan pengobatan, dokter mungkin akan melakukan prosedur laparoskopi yang disebut kolesistektomi.

Batu empedu seringkali asimtomatik, dan diagnosisnya dibuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Faktor yang dapat menyebabkan batu empedu antara lain diabetes melitus, obesitas, dan hiperlipidemia. Faktor risiko lain untuk batu empedu termasuk usia di atas 40 tahun, riwayat keluarga batu empedu, dan riwayat penyakit radang usus. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan USG atau computed tomography (CT) scan. Metode diagnostik lain yang dapat digunakan pada kasus tertentu antara lain rontgen, endoskopi kantong empedu, dan kolangiografi resonansi magnetis nuklir (MRI). Jika Anda memiliki penyakit celiac, dokter Anda dapat mendiagnosisnya dengan tes darah dan sampel feses.

4. Pencegahan

Penyebab batu empedu adalah sebuah kondisi yang menimbulkan gejala nyeri perut tersebut. Gejala tersebut berbeda dengan karena komplikasi yang dibuat batu empedu, khususnya cholelithiasis.

Kantung empedu adalah organ kecil di sisi kanan perut, tepat berada di bawah organ hati. Cairan empedu adalah merupakan bagian yang terletak di kantong perut, berisi kolesterol, asam dan garam empedu, bilirubin, angin dan air.

Tindakan pencegahan untuk kesehatan empedu antara lain menghindari makan makanan yang tinggi lemak dan sodium, banyak minum air putih dan cukup tidur. Dokter Anda mungkin juga meresepkan antasida untuk membantu meringankan gejala Anda. Jika antasida Anda tidak membantu, dokter Anda mungkin merekomendasikan obat antidepresan atau obat kortikosteroid. Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi peradangan di usus Anda. Untuk gejala yang parah, dokter Anda mungkin juga merekomendasikan operasi. Namun, ini tidak selalu diperlukan. Risiko pembentukan bekuan darah di arteri yang memasok usus Anda lebih tinggi dengan pembedahan dibandingkan dengan obat-obatan. Inilah sebabnya mengapa dokter Anda ingin mendiskusikan pilihan Anda dengan Anda sebelum merekomendasikan operasi.